Selasa, 05 Januari 2016

Asal Muasal Lambang Bulan Bintang Dalam Islam

 
Assalamualaikum sobat blogger semua, kali ini kita ingin berbagi informasi tentang islam nih. Ada yang tau nggak asal muasal lambang bulan bintang dalam islam? Nah disini akan kita bahas dari mana asalnya dan kenapa bulan bintang bisa menjadi lambang islam. Oke cekidot dot brummmm....

Bulan sabit dan bintang sebenarnya telah muncul ribuan tahun sebelum Islam. Informasi mengenai asal muasal simbol ini sangat sulit dijabarkan, tapi kebanyakan sumber setuju bahwa simbol kuno ini digunakan oleh orang-orang di Asia Tengah dan Siberia dalam penyembahan matahari, bulan, dan dewa langit. Ada juga laporan mengenai penggunaan bulan sabit dan bintang yang melambangkan dewi Tanit dari Kartago atau dewi Diana dari Yunani.

Kota Bizantium (kemudian dikenal sebagai Konstantinopel dan Istanbul) menggunakan bulan sabit sebagai simbolnya. Menurut sejumlah laporan, mereka memilihnya untuk menghormati dewi Diana. Lainnya mengatakan simbol ini berasal dari peperangan dimana Romawi mengalahkan Goth pada hari pertama bulan lunar. Bulan sabit juga digunakan di bendera kota bahkan sebelum kelahiran Nabi Isa.

Beberapa versi pengamat sejarah mengatakan bahwa sebenarnya asal muasal lambang bulan bintang berasal dari lambang khilafah Islamiyah terakhir yang dimiliki umat Islam, yaitu Khilafah Turki Utsmani.

Khilafah ini adalah warisan terakhir kejayaan umat Islam. Memiliki luas wilayah yang membentang dari ujung barat sampai ujung timur dunia. Wilayahnya mencakup tiga benua besar dunia, Afrika-Eropa dan Asia. Ibukotanya adalah kota yang sejak 1400 tahun yang lalu telah dijanjikan oleh Rasulullah SAW sebagai kota yang akan jatuh ke tangan umat Islam.

Rasulullah bersabda, "Qonstantinopel akan kalian bebaskan. Pasukan yang mampu membebaskannya adalah pasukan yang sangat kuat. Dan panglima yang membebaskannya adalah panglima yang sangat kuat.." Berabad-abad lamanya umat Islam memimpikan realisasi kabar gembira Rasulullah itu. Namun sejak zaman Khilafah Rasyidah, Khilafah Bani Umayah hingga Khilafah Bani Abbasiyah, kabar gembira itu tidak pernah juga terealisasi. Memang sebagian Eropa sudah jatuh ke tangan Islam, yaitu wilayah Spanyol dengan kota-kotanya antara lain: Cordova, Seville, Granda dan seterusnya. Namun jantung Eropa belum pernah jatuh secara serius ke tangan Islam.

Barulah ketika Sultan Muhammad II yang lebih dikenal dengan Sultan Muhammad Al-Fatih menjadi panglima, jatuhlah kota yang pernah menjadi ibu kota Eropa itu. Lewat pertempuran yang sangat dahsyat dengan menggunakan senjata paling modern di kala itu, yaitu CANON atau meriam yang sangat besar dan suaranya memekakkan telinga, Muhammad Al-Fatih berhasil menjatuhkan kota konstantininopel itu dan menjadikannya sebagai ibu kota Khilafah Turki Utsmani. Serta menjadikannya pusat peradaban Islam.

Wilayahnya adalah tiga benua dengan semua peradaban yang ada di dalamnya. Saat itu bulan sabit digunakan untuk melambangkan posisi tiga benua itu. Ujung yang satu menunjukkan benua Asia yang ada di Timur, ujung lainnya mewakili Afrika yang ada di bagian lain dan di tengahnya adalah Benua Eropa. Sedangkan lambang bintang menunjukkan posisi ibu kota yang kemudian diberi nama Istambul yang bermakna: Kota Islam.

Bendera bulan sabit ini adalah bendera resmi umat Islam saat itu, karena seluruh wilayah dunia Islam berada di bahwa satu naungan khilafah Islamiyah. Tidak seperti sekarang ini yang terpecah-pecah menjadi sekian ratus negara yang berdiri sendiri hasil dari jajahan barat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar