"BENANG MERAH ANTARA GLOBALISASI, BUDAYA POPULER, dan KORUPSI"
Muhammad Alfarizi
Indonesia
adalah salah satu negara berkembang yang ada di benua Asia. Sebagai negara yang
sedang berkembang, tentunya Indonesia tidak lepas dari pengaruh - pengaruh
negara yang sudah maju. Banyak sekali pengaruh yang diberikan oleh negara maju
kepada negara berkembang seperti Indonesia, contohnya adalah suatu pekerjaan
yang awalnya dilakukan oleh manusia mulai dilakukan oleh mesin sebagai pembantu
manusia, contoh lain adalah pesan yang awalnya hanya bisa diantarkan melalui
pos sekarang bisa dengan mudah dikirim melalui gadget dengan perantara
internet. Perkembangan dari zaman yang apa - apa dilakukan oleh manusia dan
kurang praktis menjadi zaman praktis yang mana semua pekerjaan manusia bisa
dilakukan oleh mesin dengan asupan listrik atau minyak.
Berkat
pengaruh yang disebarkan oleh negara - negara maju, sekarang perkembangan teknologi
sangat terasa di Indonesia. Perkembangan teknologi tersebut bukan hanya pada
satu bidang saja, tapi hampir seluruh bidang kehidupan di Indonesia. Pada
bidang pertanian, perkembangan yang terjadi dan sangat terlihat ialah
penggunaan pupuk non organik dan pestisida oleh sebagian besar petani dan juga
pemakaian mesin untuk membajak sawah yang mana mesin ini menggantikan peran
sapi yang sebelumnya digunakan untuk membantu membajak sawah. Pada bidang
industri, masyarakat dipermudah dengan ditemukannya mesin - mesin untuk
menjalankan tugas mereka, contohnya menjahit yang awalnya dilakukan menggunakan
tangan sekarang bisa dilakukan oleh mesin hanya dengan menggunakan tenaga
listrik.
Perkembangan
juga terjadi pada bidang ilmu pengetahuan. Pada bidang ilmu pengetahuan,
perkembangan terjadi disebabkan oleh penemuan – penemuan oleh orang – orang
terdahulu. Contohnya adalah teori gravitasi yang ditemukan oleh Sir Isaac
Newton yang mana teori ini membuktikan bahwa ada tarikan dari bumi yang
menyebabkan seluruh makhluk hidup di bumi dapat terus berdiri di tanah dan tidak
bisa terbang tanpa bantuan alat. Dari temuan Sir Isaac Newton tersebut,
sekarang banyak peneliti – peneliti yang mulai mengembangkan teori gravitasi
menjadi sebuah energi untuk alat, seperti pembangkit listrik dan untuk
membangun fondasi rumah yang kokoh. Selain teori gravitasi yang dikemukakan
oleh Sir Isaac Newton, ada juga energi yang ditemukan oleh Michael Faraday.
Hingga sekarang, energi listrik tersebut terus dikembangkan oleh para peneliti
untuk dijadikan energi dasar pembangkit mesin dan tak sedikit juga yang
menggunakannya sebagai alat untuk menghukum penjahat. Pada bidang komunikasi,
terjadi perkembangan yang bisa menyatukan orang – orang yang terpisah jauh jadi
merasa dekat. Mereka dipersatukan oleh suatu jaringan yang disebut dengan
internet. Internet yang awalnya diciptakan untuk kepentingan militer Amerika
Serikat sekarang sudah bisa digunakan oleh orang banyak untuk saling terhubung
satu sama lain dengan menggunakan perantara gadget yang terhubung dengan
internet.
Perkembangan
– perkembangan yang terjadi pada seluruh negara di dunia menyebabkan fenomena dunia
tanpa batas. Fenomena ini sering disebut dengan sebutan Globalisasi.
Globalisasi adalah proses intergrasi internasional yang terjadi karena
pertukaran pandangan dunia, produk, dan pemikiran (wikipedia.com). Orang –
orang sekarang ini hanya perlu menguasai cara penggunaan internet dan gadget
untuk bisa terhubung satu sama lain. Tidak perlu menulis tangan untuk mengirim
pesan pendek, cukup mengetik dari laptop ataupun handpone, sudah bisa mengirimkan pesan pendek. Kemudahan –
kemudahan tersebut semakin membuat dunia tanpa batas benar – benar terwujud di
Indonesia.
Dunia
tanpa batas atau globalisasi memberikan banyak efek kepada Indonesai. Contohnya
adalah masuknya budaya dari luar yang populer ke Indonesia. Salah satu budaya
populer dari luar yang masuk ke Indonesia dan disukai oleh banyak remaja saat
ini adalah budaya – budaya dari korea seperti K-Pop. Selain dari korea, budaya
– budaya populer juga masuk dari negara adidaya seperti Amerika Serikat dan
juga Inggris.
Budaya
– budaya populer dari luar negeri yang masuk ke Indonesia tentunya memberikan pengaruh
kepada kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Contoh yang paling terlihat adalah
cara berpakaian remaja – remaja sekarang ini yang cenderung mengikuti gaya dari
orang yang diidolakannya. Tidak sedikit remaja Indonesia yang rela mengantri
hingga seharian hanya untuk membeli tiket konser idolanya yang akan tampil. Sebagian
dari remaja yang rela mengantri tersebut merupakan remaja yang telah berkerja.
Pada
saat ini kasus korupsi sedang menjadi trending topik di Indonesia. Merebaknya
kasus korupsi ini dikarenakan yang melakukannya adalah pejabat – pejabat tinggi
negara Indonesia. Tidak hanya satu atau dua kali pejabat negara yang tertangkap
akibat ketawan melakukan tindak korupsi uang negara, dan uang yang di korupsi
pun tidak sedikit, bisa mencapai ratusan juta hingga miliyaran rupiah. Tindak
korupsi yang terus menerus terjadi di Indonesia ini disebabkan oleh rasa ingin
memiliki segalanya dari pelaku, kurangnya pengawasan dari pihak terkait
terhadap pelaku, dan hukuman bagi pelaku korupsi yang terkesan sangat ringan
dan menguntungkan bagi pelaku. Kasus korupsi ini tentu memberikan kerugian yang
sangat banyak kepada Indonesia jika tidak segara terungkap siapa yang
melakukannya. Selain kerugian, tindak korupsi ini juga akan meruntuhkan
kepercayaan rakyat Indonesia kepada pemerintahnya dan berujung kepada kekacauan
internal di Indonesia.
Dari
awal, penulis telah membahas tentang globalisasi, budaya populer, dan korupsi
beserta sebab dan akibatnya. Pada tulisan ini penulis bermaksud untuk membahas
tentang korelasi antara fenomena globalisasi yang menjalar keseluruh bidang
kehidupan di Indonesia, budaya populer yang merasuki kawula muda hingga tua di
Indonesia, dan korupsi yang belakangan ini terjadi. Karena setiap kejadian
memiliki dampak tersendiri dan selalu berkesinambungan dengan kejadian lain
yang terjadi di kehidupan masyarakat.
Korupsi
itu sebenarnya tidak hanya dilakukan oleh orang yang mempunyai jabatan, hanya
saja orang – orang yang mempunyai jabatan sering kedapatan melakukan korupsi
karena mereka selalu diintai dan diawasi oleh pihak berwenang. Korupsi juga
kerap dilakukan oleh pegawai di suatu toko kecil, besar, maupun disebuah
perusahaan. Dan pegawai yang sering melakukan tindak korupsi ini didominasi
oleh pegawai yang berhubungan secara langsung dengan kasir. Tidak menutup
kemungkinan pegawai yang berkerja di bidang lain untuk melakukan tindak
korupsi, karena korupsi juga tidak hanya tentang uang. Tapi sekali lagi, tindak
korupsi yang sering tertangkap media adalah korupsi uang negara.
Sebagai
anak dari seorang pedagang, saya memiliki pengalaman yang unik pada saat
diberikan tugas oleh orang tua saya sebagai pengawas dari pegawai – pegawai
yang berkerja kepada orang tua saya. Tidak seperti toko – toko biasanya, toko
yang orang tua saya miliki ini seperti bercabang tapi tetap dalam satu
lingkaran. Menyatu tapi terpisah satu dengan yang lain. Oleh karena itu
dibutuhkan satu pegawai untuk satu toko. Ada 6 toko total, dan total 4 pegawai
karena 2 toko bisa dijaga oleh papa dan mama saya sendiri. Pegawai yang
berkerja untuk orang tua saya adalah remaja SMA yang mencari pekerjaan sampingan
untuk kebutuhan mereka.
Seperti
pegawai pada umumnya, saat awal berkerja mereka terlihat semangat dan tak
jarang juga dari mereka masih sering lupa tentang harga penjualan barang. Untuk
pegawai – pegawai yang lama, mungkin tidak ada masalah yang ditimbulkan oleh
mereka. Karena mereka yang berkerja dulu adalah orang – orang yang tinggal
berdekatan dengan rumah saya. Dan juga, dulu hanya beberapa dari mereka yang
membawa hp pada saat berkerja. Dulu, mama saya memberikan kepercayaan penuh
kepada para pegawai untuk memegang uang yang diterima dari pembeli, sehingga
peran saya tidak terlalu dibutuhkan.
Tapi
semenjak pegawai lama sudah banyak mengundurkan diri karena ingin menikah,
banyak keluhan yang dilontarkan oleh Mama saya pada saat bercerita kepada Papa
saya tentang pegawai yang kurang jujur. Salah satu pegawai ketawan
menyembunyikan selembar uang senilai Rp. 50.000 (Lima puluh ribu rupiah) dalam
sebuah barang dagangan orang tua saya. Mulai dari saat itu, kepercayaan orang
tua saya terhadap pegawai – pegawainya mulai berkurang. Bahkan sekarang mereka
sendiri yang memegang uang hasil penjualan dari setiap toko karena kepercayaan
itu sudah sangat luntur.
Dari
observasi yang saya lakukan tentang apa yang menyebabkan mereka sampai
melakukan sesuatu yang tidak terpuji yang biasa kita sebut korupsi tersebut,
padahal gaji mereka tidak pernah tertunda. Hasil yang saya dapatkan adalah
globalisasi berperan sangat penting dalam kejadian ini. Karena setelah
ditelusuri dan dilihat dari tingkah mereka, korupsi ini mereka lakukan karena mereka butuh
keuangan lebih untuk mengisi pulsa dan paket data mereka karena gadget yang
dimiliki mereka adalah gadget terbaru dan tidak hanya butuh pulsa juga kuota
data untuk aktif.
Pegawai
– pegawai itu adalah pengguna media sosial yang aktif, karena disela – sela
waktu berkerja mereka pun masih sempat membuka handphone hanya untuk membuka media sosial mereka. Tak jarang juga
dari mereka menelpon pacar mereka disaat berkerja. Sangat berbeda dengan
pegawai lama, walaupun pacar sepi mereka tidak buka handphone sama sekali. Mungkin karena perubahan dan perkembangan
zaman yang sudah merambah seluruh aspek kehidupan manusia ini. Jadi mereka
seakan telah terserang virus kemajuan zaman sehingga merekapun seakan tidak
dapat hidup tanpa gadget.
Kecurigaan orang tua saya sebenarnya dimulai
dari salah satu pegawai yang sangat sering membuka gadgetnya ditengah – tengah
jam kerja, bahkan disaat pasar sedang ramai pun si pegawai masih sempat membuka
gadget entah apa yang dilakukan oleh si pegawai apakah hanya membuka kunci
layar atau membalas pesan dari pacarnya atau yang lain. Hal itu tidak hanya
dilakukan dalam sehari, bahkan setiap hari. Dari situ, Mama saya mulai
memberikan pengawasan lebih kepada si pegawai, dan benar saja suatu hari dia
ketahuan menyelipkan uang Rp. 50.000 (lima puluh ribu rupiah) di sebuah barang
jualan dari kotak uang. Untung saja pegawai tersebut hanya mendapatkan teguran
dari orang tua saya, tidak sampai dilaporkan ke pihak polisi karena mencuri.
Mulai
dari kejadian itu hingga sekarang, setiap kali liburan sekolah, dimasa pasar
mulai ramai karena hari libur. Pasar didaerah saya biasanya sangat ramai
dikunjungi pada saat menjelang hari raya atau menjelang masuk sekolah karena
para pembeli mulai membeli perlengkapan untuk hari raya maupun untuk sekolah
anaknya. Pada saat ini juga tidak sedikit terjadi tragedi pencopetan di pasar,
karena padatnya orang yang berbelanja dan kurang fokus dari pembeli. Jadi tidak
sedikit permasalahan yang ada di pasar. Selain pencopetan, ada juga penipuan
yang biasanya dilakukan pembeli yang memasuki toko secara bersama – sama, untuk
mengelabuhi penjual, biasanya pembeli membagi tugas, ada yang menjadi penanya
harga, penanya barang, dan menjadi pengambil barang yang mau dicuri.
Miris
memang kehidupan zaman sekarang, Indonesia memang sudah memiliki banyak orang
pintar dan hebat, tapi Indonesia kekurangan orang yang jujur. Bisa kita lihat
dari kejadian yang saya ceritakan di atas. Pencopet dan penipu itu sebenarnya
mereka adalah orang hebat karena bisa mengelabuhi para korbannya. Tapi mereka
bukanlah orang yang jujur, sehingga mereka mau melakukan hal – hal yang tidak
terpuji hanya untuk memuaskan kebutuhan duniawi. Mereka mungkin sadar bahwa
mereka itu diawasi oleh Tuhan yang maha esa, tapi rasa takut akan Tuhan telah
memudar karena nafsu untuk memiliki segalanya di dunia. Mereka juga mungkin
sudah tahu apa yang terjadi jika mereka ketahuan melakukan hal yang tidak
terpuji tersebut, setidaknya mereka akan dimasukkan ke dalam penjara atau
diberi bonus bonyok, tapi mereka tidak peduli asalkan kebutuhan mereka
terpenuhi. Padahal kan pekerjaan banyak, mereka bisa melakukan pekerjaan yang
baik untuk mendapatkan uang.
Dari
pengalaman yang saya paparkan di atas terdapat penjelasan yang membuktikan
bahwa korupsi itu disebabkan oleh banyak hal dan tidak dilakukan oleh pejabat –
pejabat tinggi saja, bahkan orang yang berkerja sebagai pegawai sekalipun.
Mungkin banyak kejadian seperti ini, tidak hanya terjadi di toko orang tua saya
saja. Mungkin juga, tidak hanya sekali itu terjadi di toko orang tua saya, tapi
berkali – kali dan hanya ketahuan sekali. Tidak dipungkiri rasa ingin melakukan
korupsi itu karena ingin memenuhi kebutuhan yang mendesak, tapi malu untuk
meminta dengan baik – baik kepada orang lain.
Globalisasi
dan budaya populer pun menjadi salah satu akibat dari terjadinya tindak korupsi
di kalangan pegawai. Seperti dari pengalaman yang telah saya paparkan, mereka
yang melakukan tindak korupsi bukan karena kebutuhan hidup yang sangat
mendesak, tapi hanya untuk memenuhi kebutuhan untuk kehidupan media sosial
mereka, dan juga untuk tetap terhubung dengan sang pacar lewat telepon. Budaya – budaya yang masuk melalui arus
globalisasi dari luar memang sudah sangat merasuki kehidupan masyarakat
Indonesia. Hanya untuk mengikuti perkembangan zaman, mereka jadi terpengaruhi
untuk mengikuti gaya – gaya dari budaya luar.
Mengutip
dari quotes yang disampaikan oleh Simon Sinek “You don’t hire for skill, you
hire for attitude. You can always teach skills.” Yang artinya “Kamu tidak
diperkerjakan karena kemampuanmu, kamu diperkerjakan karena sikapmu. Kamu bisa
selalu melatih kemampuan.” Dari quotes tersebut Simon Sinek menekankan bahwa
hal yang terpenting yang harus dimiliki oleh seorang pegawai adalah sikap yang
baik karena kemampuan selalu bisa dilatih dikemudian hari tetapi sikap terutama
kejujuran itu diperoleh dari diri sendiri. Semua orang bisa menjadi lebih baik
karena pengalaman, dengan syarat mereka mau dan ingin berubah. Perubahan
dimulai dari diri sendiri, orang lain hanya bisa menjadi pengingat supaya kita
tetap pada tujuan utama kita. Marilah membudayakan sikap yang baik terutama
sikap jujur untuk Indonesia yang lebih baik. Mari membiasakan diri untuk
melakukan hal yang baik dan mulai mengajak orang lain untuk melakukan kebaikan
untuk Indonesia Jaya 2045.